Bangka Barat, hukumtembak.com – Sabtu, 8 November 2025 aktifitas penambangan di Perairan Laut Tembelok-Keranggan kian marak seakan adanya pembiaran oleh Aparat Penegak Hukum, padahal jarak tempuh Tembelok-Keranggan dengan dua Kesatuan yakni Pos AL Mentok Bangka Barat dan Kantor Satpolair Polres Bangka Barat terbilang dekat tak sampai ratusan kilometer.
Selain itu berdasarkan Peta RZWP3K Babel menyebut wilayah Mentok-Tembelok-Keranggan-Teluk Inggris sebagai Zona Perikanan Tangkap Tradisional, Zona Alur Pelayaran, dan Zona Konservasi Mangrove. Zona Perikanan Tangkap Tradisional, Zona Alur Pelayaran, dan Zona Konservasi Mangrove. Jadi jelas jika zona tersebut bukan zona pertambangan.
Berdasarakan info di lapangan sudah hampir sepekan ini aktifitas dijalankan secara lancar dari Pagi jam 07.00 WIB hingga Sore hari dan bahkan malam hari pun sebagian masih beraktifitas. Berulang kali himbauan oleh APH tiada guna namun penertiban dibulan November 2025 belum dilakukan sama sekali.
Sementara itu info lain juga menuturkan jika ketakutan penambang dan pengurus adanya informasi razia penertiban sehingga ada keraguan untuk beraktifitas. Dengan ada info bakalan ada razia penertiban maka para pengurus ponton berusaha mencari info kesana kemari dengan memberikan imbalan untuk memastikan kebenaran info tersebut.
Tak hanya soal info razia penertiban, sebagian masyarakat yang terdampak tak mendapatkan kompensasi atau fee sesuai kesepakatan awal.
Kepada Kapolda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Irjen Pol Viktor T Sihombing yang baru beberapa hari menjabat diharapkan dapat memberikan tindakan tegas atau paling tidak datang dan lihat sendiri di lapangan yang terjadi, khususnya untuk aktifitas ilegal penambangan di Perairan Laut Tembelok-Keranggan yang telah melanggar dan beraktifitas di Zona Perikanan Tangkap Tradisional, Zona Alur Pelayaran, dan Zona Konservasi Mangrove berdasarkan Peta RZWP3K Babel. (Tim).
